Kuingin kau

Memori yang kau buat lalu kau tanamkan
Jalan pulang kini terasa berbeda
Sialnya, apa yang kucoba untuk bunuh kini bangkit lagi
Hanya karena kejadian itu
Kau lah yang harus tanggung jawab untuk ini
Jika kuharap kaulah yang akan bersamaku di masa depan
Akankah kau?
Akankah Tuhan menghendaki?
Jika kusebut Tuhan,
Aku sadar
Perasaanku kini terhadapmu sungguh dalam
Bukankah sudah hampir 3 tahun?

Sial!

Lagi-lagi
Kembali kau berhasil memasukkan ku dalam ring permainanmu
Jujur saja aku sama sekali tak punya kekuatan untuk mengelak
Karena magnetmu begitu kuat
Sial
Sial
Sial
Sekarang harus bagaimana?
Harusnya aku sudah berpaling.
Harusnya aku tak ingin sesenang ini.
Tapi, kau berhasil, lagi.
Dan aku lihat
Bahkan kurasakan
Bahwa kau juga bahagia.

0331

Sial!
Harusnya jangan kau.
Harusnya jangan kembali lagi.
Harusnya tidak seperti ini.

It's been a month i've been trying
But that thing is still there

I think I won't (or I can't?) forget what just happened this night

----



21 days left

Sudah lewat 21 hari. Tapi hal itu masih di sana. Mending, karena sudah agak bisa dikontrol sedikit. Still baper.
Ditambah lagi sama yang 1 itu.
Baper sekaligus.

Perasaan biasa, katanya

Perasaan sama. Perasaan biasa. Baguslah kalo memang begitu. Sehingga akan memudahkan. Kan?

Huh. Namun bahkan bau khasmu pun tersimpan aman di otakku. Kau pergi pun baumu masih tertinggal di sini. Candu, seperti itu.

Aku memang tidak berharap. Tapi sampai kapan akan begini? Butuh orang lain lagi? Sedangkan saat ini saya tidak menginginkan itu

Ambil saja dia!

Hei, Teman!
Ambil saja dia. Asal kau tahu, saya sudah jauh lebih duluan mundur karena saya paham situasi. Paham kalo memang kau mau sama dia. Toh? Nda masalah ji. Saya toh juga tidak berkeinginan ji untuk memiliki. Memang iya saya punya perasaan sama dia, tapi saya coba konversi itu hanya sebatas kedekatan layaknya saudara. Silakan, teman, ambil dia. Tapi pertanyaannya, dia mau tidak sama kau?